Photo/Pixabay.com |
KARAWANGPORTAL - Peretas di balik perampokan mata uang kripto (cryptocurrency) milik Poly Network, platform keuangan terdesentralisasi yang memfasilitasi transaksi peer-to-peer, mengembalikan lebih dari sepertiga dari US$613 juta koin digital yang telah dicurinya.
Di akun Twitter-nya, Poly Network mengatakan uang yang telah dikembalikan sebesar US$260 juta dari peretasan yang terjadi pada Selasa (10 Agustus 2021).
Perusahaan yang melayani penukaran token di berbagai blockchain ini sempat mengancam akan melakukan tindakan hukum jika pelaku tak segera mengembalikan uang tersebut, dikutip dari Reuters, diakses Kamis (12 Agustus).
Insiden siber itu bermula dari kerentanan aplikasi kontrak digital yang dipakai Poly Network untuk memindahkan aset antar blockchain yang berbeda, demikian analisis perusahaan forensik blockchain, Chainalysis. Baik Chainalysis dan Elliptic, perusahaan pelacakan kripto, juga sama-sama mendapatkan pesan digital yang dibagikan oleh si peretas.
Dalam pesan itu, si peretas mengaku sengaja melakukan hal itu “untuk bersenang-senang” dan ingin “mengekspose kerentanan” sebelum orang lain mengeksploitasinya. Peretas mengatakan memang berencana mengembalikan uang karena dirinya mengaku, “Saya tidak terlalu tertarik dengan uang,” tulisnya.
Sejauh ini identitas peretas belum terungkap. Tom Robinson, salah satu pendiri Elliptic, mengatakan keputusan untuk mengembalikan uang itu bisa saja lantaran pelaku kebingungan melakukan pencucian uang kripto dengan skala sebesar itu. “Bahkan jika Anda dapat mencuri aset kripto, mencuci dan menguangkannya sangat sulit, ini karena transparansi blockchain dan penggunaan analitik blockchain secara luas oleh lembaga keuangan,” kata Robinson.
Poly Network tidak menanggapi permintaan untuk detail lebih lanjut tentang insiden siber itu. Seorang eksekutif dari perusahaan cryptocurrency Tether mengatakan di Twitter bahwa perusahaan juga telah membekukan uang senilai US$33 juta terkait dengan peretasan, dan eksekutif di bursa crypto lainnya mengatakan kepada Poly Network bahwa mereka juga akan mencoba membantu hal serupa.
Ukuran pencurian itu hampir setara dengan koin digital senilai US$530 juta yang dicuri dari pertukaran Coincheck yang berbasis di Tokyo pada 2018. Mt.
Pertukaran Gox, juga berbasis di Tokyo, runtuh pada 2014 setelah kehilangan setengah miliar dolar dalam bentuk Bitcoin.[]
Sumber : cyberthreat.id
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.