Presiden Republik Indonesia : Jokowi Dodo
KARAWANGPORTAL - Apakah Covid 19 di Indonesia bakal menurun? Jawabannya sudah pasti tidak. Kenapa? Karena Indonesia memiliki para kepala daerah yang tidak punya nyali untuk menerapkan aturan dan tidak mampu bersikap konsisten. Makanya saya katakan pasti tidak..
Pak
Jokowi.. terkait corona, saat ini yang menurun hanya pemberitaan, tapi
yang terinfeksi meningkat. Dulu yang terinfeksi sedikit tapi
pemberitaannya yang banyak. kini sebaliknya, yang terinfeksi banyak,
tapi pemberitaannya minim. Itu fakta yang terjadi saat ini sehingga mau
tidak mau bapak yang harus ambil alih hal ini, tidak bisa diserahkan
lagi ke para Kepala daerah.
Izinkan
saya memberikan usulan, yang Insya Allah bisa diterapkan dengan baik di
tengah-tengah para kepala daerah yang tidak punya nyali dalam
menegakkan aturan. Usulan saya ini saya namakan "TIDURKAN INDONESIA". Insya Allah ekonomi tetap bisa stabil dan penyebaran virus menurun drastis.
Pak
Jokowi… anda bangunkan Indonesia hanya di jam 6 pagi hingga 6 sore,
selebihnya tidurkan Indonesia. Jam 6 sore, semuanya sudah ada di rumah
masing-masing. Jam 6 sore itu di tingkat RT pun sudah tidak ada lagi
kegiatan. Kegiatan hanya bisa di laksanakan di dalam rumah, termasuk
bekerja di rumah.
Jam 6 sore jalanan ditutup total,
semua perkantoran tutup, semua tempat usaha tutup dan angkutan umum stop
beroperasi. Tentu yang boleh buka hanya Rumah Sakit dan yang boleh
melintas dijalanan hanya kendaraan yang mengantar warga ke rumah sakit.
Perkantoran dan tempat usaha ditutup mulai jam 3 sore, karena 3 jam
diberikan waktu untuk para karyawan pulang kerumah masing-masing.
Apakah
ini akan berhasil? Tentu tidak, jika Pak Presiden meminta para kepala
daerah untuk melaksanakannya, karena tidak ada gunanya, mereka terlalu
banyak bicara tapi minus keberanian dan pelaksanaan. Sia-sia saja..
Harus Militer yang melakukannya.
Pak
Jokowi buat aturan, ketika ditemukan misalnya ada restoran tidak
mematuhi aturan, masih buka setelah jam 6 sore, tanpa kompromi mereka
ditindak. Aset restoran disita, izin usaha dicabut dan pemiliknya
dipidana. Sangat mudah untuk menemukan pelanggaran ini, karena jalanan
sepi sehingga akan terlihat mana restoran yang masih buka.
Saya yakin, jika sudah tidak ada orang
yang lalu lalang karena jalanan ditutup, untuk apa mereka membuka
usaha? Begitupun dengan para PKL termasuk warung-warung di setiap RT
dilingkungan rumah, harus tutup. Jika tidak barang-barangnya disita dan
pemiliknya dipidana.
Untuk
membantu kerja aparat, maka Pemerintah buatkan aplikasi laporan
pelanggaran covid 19, dimana masyarakat bisa melaporkan jika disekitar
rumahnya masih ada warung atau PKL yang buka misalnya. Maka akan segera
ditindak, isi warungnya disita, tidak boleh buka usaha lagi dan pemilik
warung dipidana. Harus ditindak 1x24 jam..
Jika
sudah begini, saya yakin penyebaran covid 19 akan turun drastis dan
Insya Allah akan menjadi zero terinfeksi. Karena Jam 6 pagi, setiap
orang baru bisa beraktifitas keluar. Semuanya dalam keadaan sehat karena
istirahat cukup, imunnya naik. Setiap orang keluar dalam keadaan
bersih. Maka aktivitas di luar menggunakan masker, cuci tangan dan jaga
jarak menjadi berarti. Sama-sama dalam kondisi fit dan bersih. Tidak
seperti sekarang ini..
Apakah TIDURKAN INDONESIA ini
merugikan ekonomi? Tentu tidak. Jam kerja 8 jam masih terpenuhi, orang
buka usaha masih bisa, PKL yang biasa buka malam, buka siang hari dan
sebagainya. Yang dirugikan hanyalah waktu untuk bersenang-senang dengan
kawan-kawan saja di malam hari, yang bisa diganti pada siang hari.
Dengan TIDURKAN INDONESIA, kehangatan dalam keluarga menjadi semakin
erat, karena waktu berkumpul dengan keluarga semakin banyak.
Tentu
aturan ketat ini malah sangat menguntungkan aparat, mereka malah tidak
terbebani untuk melaksanakan tugas karena mereka langsung di komando
oleh Presiden. Tidak ada lagi urusan mau usaha itu punya pejabat siapa,
mereka tidak ada lagi kompromi dan tidak ada lagi perdebatan, ketika ada
pelanggaran langsung eksekusi. Termasuk ketika ada restoran yang
membiarkan pelanggan duduk tanpa jaga jarak, maka restoran itu langsung
di eksekusi, angkutan umum yang terbukti tidak menerapkan protokol
kesehatan langsung dieksekusi juga dan ini berlaku pada bidang lainnya.
Ketegasan seperti ini yang tidak pernah ada dalam sikap para kepala
daerah.
Maaf
Pak Jokowi jika saya lancang, tapi saya sebagai Warga Negara Indonesia
ingin Negara ini bebas dari ancaman virus dan sudah begitu muak melihat
omong kosong para kepala daerah dalam menghadapi covid 19, kebanyakan
gaya tapi pelaksanaannya minus.
Source : Teddy Gusnaidi
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.