Gegara Bela Taiwan, China Ancam Ratakan Jepang dengan Senjata Nuklir, Dibagi dengan Rusia
KARAWANGPORTAL - Sikap Jepang yang pasang badan jika China menginvasi Taiwan memicu kemarahan kaun nasionalis China.
Wakil Perdana Menteri Taro Aso mengatakan, Jepang siap pasang badan demi melindungi Taiwan dari invasi Tiongkok.
“Jika
Taiwan jatuh, Okinawa akan menjadi yang berikutnya. Kita harus
memikirkan ini dengan serius, dan dengan teguh mempersiapkan kemampuan
pertahanan kita,” kata Aso, Selasa (6/7/2021), sehari setelah dia
berpidato tentang posisi Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang akan terus
membela Taiwan.
Terbaru
dalam Buku Putih Pertahanan Jepang 2021, yang pada dipublikasikan
Selasa 13 Juli 2021, Kementerian Pertahanan Jepang (MOD) resmi menghapus
Taiwan dari peta China untuk pertama kalinya.
Artinya Jepang tidak lagi menganggap Taiwan sebagai wilayah China.
Sehingga bila China melakukan invasi ke Taiwan, maka Jepang akan bertindak.
Kaun nasionalis China yang umumnya merupakan pejabat dan petinggi Partai Komunis China (PKC) bereaksi keras.
Di China, petinggi PKC akan merangkap menjadi kepala daerah seperti gubernur dan wali kota.
Minggu 11 Juli 2021, Komite Kotapraja Baoji mem-posting ulang sebuah video ke platform mirip YouTube, Xigua.
Dalam
video berdurasi 5 menit, yang diunggah di channel militer "Liujun
Taolue", narator menyerukan serangan nuklir terhadap Jepang jika
berusaha mempertahankan Taiwan dari serangan China dan mengusulkan
"Teori Pengecualian Jepang (Japan Exception Theory)."
Video
dimulai dengan paparan jika Jepang "berani campur tangan dengan
kekuatan" ketika China "membebaskan" Taiwan, negaranya akan merespons
dengan perang habis-habisan melawan Jepang.
Dalam penyerbuan ke Jepang, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China akan
menggunakan bom nuklir dan terus menggunakannya sampai Jepang menyerah
tanpa syarat "untuk kedua kalinya."
Jepang menyerah tanpa syarat akibat serangan bom atom Amerika pada Perang Dunia Kedua 15 Agustus 1945.
Disebutkan
China yang sudah mengembangkan senjata nuklir sekitar 60 tahun memang
sudah berjanji tidak akan menggunakan senjata mematikan ini untuk
menyerang negara lain.
Oleh sebab itu, dimunculkan Teori Pengecualian Jepang (Japan Exception Theory)."
Narator
kemudian memberikan pelajaran sejarah tentang kekejaman yang dilakukan
oleh tentara Jepang terhadap China selama dua perang China-Jepang dan
memperingatkan bahwa jika perang ketiga pecah, orang-orang China akan
"membalas dendam lama dan membuat skor baru."
Ini
menunjukkan bahwa Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang
mengalami serangan nuklir; oleh karena itu, jika China menyerang Jepang
dengan senjata nuklir," akan memberikan hasil dua kali lipat lebih
dahsyat, meski China hanya mengerahkan setengah tenaganya."
Video asli dengan cepat diputar lebih 2 juta kali tetapi kemudian dihapus.
Sebelum dihapus, netizen mempostingnya di platform media sosial Barat seperti YouTube dan Twitter.
Aktivis
hak asasi manusia Jennifer Zeng menambahkan teks bahasa Inggris ke
video dan mengunggahnya ke akun Twitter-nya pada Selasa 13 Juli 2021.
Zeng juga berhasil mengunduh video lanjutan sebelum dihapus.
Dalam video kedua, narator berfokus pada keunggulan persenjataan pasukan China dibandingkan lawannya Jepang.
Dalam
video tersebut terungkap setelah Jepang dikalahkan, China akan memecah
empat pulau utamanya menjadi negara-negara merdeka di bawah "pengawasan"
China dan Rusia, yang keduanya akan mendirikan garnisun militer di
sana.
Narator menambahkan bahwa Okinawa akan dipisahkan dari Jepang dan dikelola oleh China atau dibuat menjadi negara merdeka.
Video
diakhiri dengan sumpah untuk menghukum Perdana Menteri Jepang Yoshihide
Suga, mantan Perdana Menteri Abe Shinzo, dan Wakil Perdana Menteri Aso
Taro dan memaksa Partai Demokrat Liberal dan partai-partai dan
organisasi sayap kanan Jepang untuk membayar "perbaikan perang yang
berat."
Jepang Anggap Taiwan Bukan Bagian China
Terpisah untuk kali pertama, Jepang menganggap Taiwan bukan lagi wilayah China.
Hal
ini terungkap dalam buku putih "Pertahanan Jepang" yang diterbitkan
Kementerian Pertahanan Jepang (MOD) pada Selasa 13 Juli 2021.
Kementerian Pertahanan Jepang (MOD) menghapus Taiwan dari peta China untuk pertama kalinya.
Pada
tahun-tahun sebelumnya, dalam buku putih Pertahanan Jepang, Taiwan
masih dianggap bagian China, yang menuai kritik dari warga Taiwan yang
tinggal di Jepang.
Namun,
versi terbaru menekankan perbedaan antara keduanya, menunjukkan
perubahan kebijakan oleh Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.
Untuk pertama kalinya, Taiwan telah dihapus dari bab kertas putih tentang China.
Sebaliknya, Taiwan telah dimasukkan dalam Bagian I, Bab 2, Bagian 3 dari "Hubungan antara Amerika Serikat dan China, dll."
Di
masa lalu, Taiwan dimasukkan sebagai "wilayah" dalam peta China di
Bagian 1, Bab 2, Bagian 2 berjudul, "Penempatan dan Kekuatan Tentara
Pembebasan Rakyat."
Dalam versi baru, Taiwan benar-benar berwarna abu-abu dari peta China dan komando teater tempurnya.
Kementerian
Pertahanan Jepang menekankan dalam makalahnya bahwa, "Menstabilkan
situasi di sekitar Taiwan adalah penting untuk keamanan Jepang dan
stabilitas komunitas internasional."
Pada
konferensi pers pada hari Selasa 13 Juli 2021, Juru Bicara Kementerian
Luar Negeri China Zhao Lijian menanggapi buku putih dengan mengeluh
bahwa Jepang telah "sangat mencampuri urusan dalam negeri China,
menyalahkan konstruksi pertahanan dan aktivitas militer normal China,
menuding aktivitas maritim China, dan meningkatkan apa yang disebut
ancaman China, yang salah dan tidak bertanggung jawab."
Pada
hari Rabu 14 Juli 2021, Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyambut
baik perubahan pada buku putih dengan berterima kasih kepada MOD Jepang
karena "menyoroti pentingnya 'menstabilkan situasi di sekitar Taiwan'
& memperhatikan 'dengan cermat situasi tersebut lebih krisis dari
sebelumnya.'" (taiwannews)
#CCP Vows to Nuke #Japan if Japan defends #Taiwan. As Japan is the only country that has been nuked, so nuking Japan "will get twice the result with half the effort."
— Jennifer Zeng 曾錚 (@jenniferatntd) July 13, 2021
中共軍事頻道威脅對日本實施連續核打擊,直到日本第二次無條件投降。 pic.twitter.com/dp45R2LXtD
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.