KARAWANGPORTAL - Kegaduhan terkait rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) oleh Kementerian Pertahanan, seharusnya tidak perlu terjadi.
Anggota Komisi I DPR RI, Sugiyono
mengatakan bahwa apa yang direncanakan Kemhan di bawah komando Menteri
Pertahanan RI, Prabowo Subianto, semata untuk menguatkan sistem
pertahanan.
"Kita
ingin memperkuat pertahanan saja heboh, sebenarnya kita ingin
pertahanan kuat tidak sih?" kata Sugiyono kepada wartawan, Kamis (3/6).
Menurutnya,
memang ada sejumlah pihak yang tidak ingin bangsa Indonesia menjadi
lebih kuat, dan hidup dalam suasana yang tenang tanpa kegaduhan yang
tidak perlu.
"Kita
tidak boleh naif, bahwa ada upaya yang dilakukan orang-orang ataupun
pihak-pihak yang tidak menginginkan negara kita tenang, damai dan negara
kita ini kuat," ujarnya.
Seharusnya sambung legislator Partai Gerindra itu, semua pihak memberikan dukungan pada rencana penguatan alutsista tersebut.
"Kenapa
kemudian harus heboh hal-hal yang tidak penting, tujuannya adalah kita
memperkuat pertahanan negara ini, itu aja," ucap Sugiyono.
Sekretaris
perusahaan PT TMI, Wicaksono Aji sebelumnya menepis kabar terkait
adanya rencana kerja sama atau kontrak bersama Kemhan dalam proyek
pembelian alutsista senilai Rp 1,760 triliun.
PT
TMI adalah wadah dari berbagai ahli alutista berteknologi canggih, ahli
elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan melakukan
Transfer of Technology (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
"Perlu
diketahui bahwa tidak ada satu kontrak pun dari Kementerian Pertahanan
kepada PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk mengelola pembelian atau
pengadaan alpalhankam oleh Kementerian Pertahanan," kata Wicaksono, Rabu
(2/6).
Wicaksono
menjelaskan, perusahaannya dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi
Sumber Daya Pertahanan, yang dulunya adalah Yayasan Kesejahteraan
Pendidikan dan Perumahan (YKPP), di bawah Kementerian Pertahanan.
Kemudian
perusahaan tersebut adalah wadah dari para ahli-ahli alutista
berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang
mempelajari alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista
terbaik.
"Peran
PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal
ToT," ujar Wicaksono.
"Perlu
diketahui bahwa tidak ada satu kontrak pun dari Kementerian Pertahanan
ke PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh
Kementerian Pertahanan," sambungnya sambil menambahkan bahwa visi PT TMI
adalah untuk mewujudkan ToT yang berbobot, yang benar-benar berkualitas
dari segi teknologi dan teknis.
Juga
disebutkan oleh Wicaksono bahwa kehadiran PT TMI adalah untuk menjawab
permasalahan ToT yang selama ini belum maksimal, yang kerap kali
disebabkan oleh beberapa prinsipal yang belum penuh dalam memberikan
teknologinya kepada Indonesia.
"Sebagai
salah satu Industri Pertahanan (Indhan) maka PT TMI mempunyai tugas
untuk bersama-sama dengan Indhan yang lain mengembangkan kemampuan dan
penguasaan teknologi alutsista," sebutnya.
Pada
bagian lain, Wicaksono mengatakan, PT TMI juga secara aktif memberikan
masukan kepada Kemhan dalam hal teknis menyangkut alutsista TNI, seperti
kapal perang, sistem persenjataan, dan sebagainya.(RMOL)
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.