Pemerintah menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca |
KARAWANGPORTAL - Pemerintah menghentikan sementara distribusi dan
penggunaan vaksin AstraZeneca Batch atau kumpulan produksi CTMAV547.
Adapun selama pengentian tersebut Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM)
akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.
Mengenai hal
tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan dirinya
sangat mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Menurut dia keputusan
tersebut bijaksana, apalagi dilakukan analisa terhadap vaksin
AstraZeneca ini oleh BPOM.
"Tentu ini untuk mengetahui, untuk
dianalisa kalo ternyata itu ditemukan zat-zat yang berbahaya, yang
menyebabkan potensi terganggunya kesehatan ya saya kira itu perlu
ditelusuri mendalam," ujar Rahmad saat dihubungi Indozone, Senin
(17/5/2021).
Rahmad menyebut pemberhentian sementara penggunaan
dan distribusi vaksin AstraZeneca tersebut sangat dinanti oleh
masyarakat. Ini imbas adanya kabar seorang pemuda yang meninggal dunia
usai menjalani vaksinasi AstraZeneca.
Penjelasan dr. Adam Prabata Dalam Akun Instagramnya Mengenai Vaksin Astrazenca
"Saya rasa ini sudah
langkah yang tepat, kemudian secepatnya pemerintah dalam hal ini BPOM
mengumumkan hasil kajian dan penelitan, hasil apa isi kandungan yang ada
di AstraZeneca mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita bersama,"
tuturnya.
"Kalo nanti hasilnya tidak memenuhi harapan kita
bersama tentu perlu juga yang sudah masuk ke Indonesia perlu ada sampel
yang lain ini, yang perlu kita cermati," imbuhnya.
Dengan
demikian, lanjut Politikus PDIP ini, tidak ada lagi kecemasan di
masyarakat. Sehingga program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan sebagai
upaya menghadapi pandemi ini.
"Vaksinasi harus berjalan terus karena vaksinasi sangat efektif dalam rangka mengendalikan Covid-19," terang Rahmad.
[IG indozone.id]
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.