Warga Talangsari Minta Pemerintah Tegas pada Kelompok Pengadu-Domba |
KARAWANG PORTAL – Peristiwa “Geger Talangsari” yang terjadi sekitar tiga dekade lalu sebenarnya tak terkait langsung dengan warga Talangsari di Dusun Subing Puspa III, Desa Raja Basa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur.
Tapi, ada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan warga Talangsari, bahkan memanfaatkannya untuk tampil di hadapan publik sebagai korban palsu.
“Yang membuat kami merasa sangat prihatin dalam menyikapi kasus Talangsari ini justru saat sekarang ini, karena yang kami hadapi adalah sesama warga Talangsari. Dulu, yang kami hadapi adalah pendatang dari Jawa, dari kelompok radikal, anti Pancasila dan anti NKRI,” tutur Supriadi.
Supriyadi, warga asli Talangsari, menyatakan hal ini dalam silaturahmi antara mantan perancang dan pelaku geger Talangsari dengan warga asli Talangsari yang tergabung dalam Forum Warga Talangsari di Way Jepara, Lampung Timur, Kamis (23/3/2017).
Silaturahmi dihadiri oleh Sudarsono dan Sukardi dari pihak perancang dan pelaku peristiwa Talangsari. Sedangkan dari pihak warga hadir Sukidi, eks kepala dusun saat peristiwa terjadi dan Supriadi, koordinator Forum Warga Talangsari, bersama 8 warga Talangsari yang menjadi saksi hidup di mana ketika peristiwa itu terjadi rata-rata masih berusia muda, yakni: Joko Untung, Sugiman, Sukimin, Miswanto, Saipul, Sumarsono, Riyanto Bagong dan Tammat.
Supriadi bersama mayoritas warga Talangsari yang tergabung dalam Forum Warga Talangsari merasa jengkel dengan sikap dan prilaku Edi Arsadad yang disebutnya sebagai antek KONTRAS di Lampung yang kerap menggiring dan mengeksploitasi para pendatang agar mau berperan sebagai saksi palsu dan korban palsu terkait peristiwa Talangsari 1989.
“Kalau toh yang dibawa adalah warga Talangsari beneran, kenyataannya mereka adalah warga yang baru bermukim di Talangsari sekitar 10 tahun pasca kejadian. Mereka-mereka yang tidak paham dan bahkan sama sekali tidak terkait dengan peristiwa Talangsari,” ungkap Supriadi.
Supriadi menyebut, hal itu menjadi mungkin karena KONTRAS telah bersekongkol dengan oknum kepala dusun. Kiprah oknum kepala dusun yang berkhianat kepada warganya sendiri telah berlangsung bertahun-tahun karena ada pembiaran oleh pejabat desa di atasnya, dan membuat warga Talangsari resah karena merasa terjajah.
“Warga Talangsari berharap pemerintah bersikap tegas kepada LSM atau kelompok-kelompok yang gemar mengadu-domba warga Talangsari dengan dalih membela HAM, demi tujuan pragmatis mereka untuk menjadikan peristiwa Talangsari sebagai komoditas,” imbuh Supriadi. (tonto)
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.