Anies Baswedan Klaim Reklamasi Ancol Lindungi dari Banjir, Golkar, DKI Omong Kosong! |
KARAWANGPORTAL - Golkar DKI Jakarta mengkritik klaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang beralasan reklamasi Ancol dilakukan untuk menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman banjir. Golkar menilai alasan Anies tersebut merupakan sebuah omong kosong belaka.
"Sekarang gini mereklamasi untuk apa dulu? Dijelaskan dulu, mau ngapain? Jangan-jangan nanti cukong-cukong lagi yang berkuasa di situ, cukong-cukong lagi yang punya proyek di situ," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco kepada wartawan, Sabtu (11/7/2020).
Basri menilai tak ada korelasinya antara rencana reklamasi banjir dengan pencegahan banjir. Sebab, kata dia, pengerukan sungai dan waduk juga sebelumnya sudah dilakukan sebelum zaman Anies.
"Pengerukan itu zamannya Foke, zamannya Jokowi, zamannya Ahok pengerukan itu kan ditimbun semua di Ancol Timur. Memang untuk nimbun ke laut, sehingga jadi daratan tuh yang tadinya rawa-rawa sekarang jadi daratan. Terus apa hubungannya sama banjir?," ucap Basri.
Dia menyebut alasan Anies mereklamasi Ancol untuk dijadikan kawasan wisata terbesar di Asia hanya untuk membodohi rakyat. Menurutnya, rancangan 155 hektare lahan perluasan kawasan Ancol tersebut pun tidak jelas.
"Kalau katanya untuk ekonomi, mana? Gambarnya kayak apa? Jangan nanti rakyat Jakarta dibodohi lagi, sudah jadi juga contoh sekarang tuh pulau-pulau D ada nggak perumahan nelayan di sana? Atau kampung nelayan yang bagus di sana dibikin ? Belum jelas juga, belum ada," katanya.
"Kalau untuk ekonomi, menghalangi banjir omong kosong itu," sambungnya.
Lebih jauh, dia menilai Anies tidak konsisten terhadap janji-janjinya saat kampanye. Tak hanya itu, Anies juga disebut memutuskan reklamasi itu secara sepihak tanpa melibatkan DPRD sebagai lembaga legislatif di Jakarta.
"Penyelenggara pemerintahan itu eksekutif dan legislatif, bukan cuma eksekutif. Nggak bisa seenaknya jalan sendiri," katanya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait reklamasi Ancol yang menuai kritik. Anies beralasan reklamasi di kawasan Ancol tersebut semata-mata untuk menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman banjir.
Anies mengatakan Jakarta memiliki 13 sungai dengan total panjang sekitar 400 km dan 30 waduk yang secara alami mengalami pendangkalan. Karena itu, Anies menyebut sungai dan waduk itu kemudian harus dikeruk terus menerus dan lumpur hasil kerukan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol.
"Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir. Ini berbeda dengan proyek reklamasi yang sudah dihentikan itu," kata Anies dalam siaran di YouTube Pemprov DKI seperti dilihat detikcom, Sabtu (11/7/2020). DetikCom
"Sekarang gini mereklamasi untuk apa dulu? Dijelaskan dulu, mau ngapain? Jangan-jangan nanti cukong-cukong lagi yang berkuasa di situ, cukong-cukong lagi yang punya proyek di situ," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco kepada wartawan, Sabtu (11/7/2020).
Basri menilai tak ada korelasinya antara rencana reklamasi banjir dengan pencegahan banjir. Sebab, kata dia, pengerukan sungai dan waduk juga sebelumnya sudah dilakukan sebelum zaman Anies.
"Pengerukan itu zamannya Foke, zamannya Jokowi, zamannya Ahok pengerukan itu kan ditimbun semua di Ancol Timur. Memang untuk nimbun ke laut, sehingga jadi daratan tuh yang tadinya rawa-rawa sekarang jadi daratan. Terus apa hubungannya sama banjir?," ucap Basri.
Dia menyebut alasan Anies mereklamasi Ancol untuk dijadikan kawasan wisata terbesar di Asia hanya untuk membodohi rakyat. Menurutnya, rancangan 155 hektare lahan perluasan kawasan Ancol tersebut pun tidak jelas.
"Kalau katanya untuk ekonomi, mana? Gambarnya kayak apa? Jangan nanti rakyat Jakarta dibodohi lagi, sudah jadi juga contoh sekarang tuh pulau-pulau D ada nggak perumahan nelayan di sana? Atau kampung nelayan yang bagus di sana dibikin ? Belum jelas juga, belum ada," katanya.
"Kalau untuk ekonomi, menghalangi banjir omong kosong itu," sambungnya.
Lebih jauh, dia menilai Anies tidak konsisten terhadap janji-janjinya saat kampanye. Tak hanya itu, Anies juga disebut memutuskan reklamasi itu secara sepihak tanpa melibatkan DPRD sebagai lembaga legislatif di Jakarta.
"Penyelenggara pemerintahan itu eksekutif dan legislatif, bukan cuma eksekutif. Nggak bisa seenaknya jalan sendiri," katanya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait reklamasi Ancol yang menuai kritik. Anies beralasan reklamasi di kawasan Ancol tersebut semata-mata untuk menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman banjir.
Anies mengatakan Jakarta memiliki 13 sungai dengan total panjang sekitar 400 km dan 30 waduk yang secara alami mengalami pendangkalan. Karena itu, Anies menyebut sungai dan waduk itu kemudian harus dikeruk terus menerus dan lumpur hasil kerukan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol.
"Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir. Ini berbeda dengan proyek reklamasi yang sudah dihentikan itu," kata Anies dalam siaran di YouTube Pemprov DKI seperti dilihat detikcom, Sabtu (11/7/2020). DetikCom
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.