Suami Tidak Kasih Jatah, Istri Pilih Tidur dengan Teman Kantor

Image Ilustrasi Suami Tidak Kasih Jatah, Istri Pilih Tidur dengan Teman Kantor

KARAWANGPORTAL- Dikutip Dari SurabayaJawapost MENIKAH memang tak mudah. Selain menjaga hubungan rumah tangga tetap harmonis, suami berkewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi dan biologis.

Namun, salah satu hal itu tak dilakukan oleh Donwori setelah menikah dua tahun terakhir. Donwori tak pernah memberi jatah biologis kepada istrinya dengan alasan tak nyaman lagi seperti dulu.

Donwori malah pergi kelayapan saat malam setiap Karin meminta jatah. Ada saja alasannya. Entah itu ada kerjaan atau bertemu dengan kawannya untuk ngopi. Hal itu membuat Karin geregetan dan merasa tak dianggap sebagai istri.

“Onok ae alasane lek diajak ML (berhubungan, Red). Kadang karena inilah, itulah,” kata Karin di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa waktu lalu.

Karena merasa tidak diperhatikan, lama kelamaan Karin pun malah selingkuh. Ia selingkuh dengan teman kantornya. Namanya Donjuan, 34. Orangnya lebih muda daripada Donwori. Meski hanya selisih dua tahun, tapi Donjuan lebih ‘menarik’. Lebih hot, kata Karin.

Diam-diam, ketika suaminya keluar rumah, Karin mengajak Donjuan ke rumah. Tak sebatas di teras atau ruang tamu. Tapi hingga ke kamar untuk enak-enakan.

Karin melakukan hal itu sudah enam bulan terakhir semenjak ditolak terus oleh Donwori saat akan berhubungan suami istri. Seiring berjalannya waktu, Donwori memergoki istrinya di dalam kamar sedang enak-enak dengan pria lain. Hal itu membuat Donwori marah dan kesal. Namun Karin tak menggubris amarahnya, malah asyik menikmati ‘permainan’.

Mengetahui hal itu, Donwori langsung mengusir paksa Donjuan dari kamar rumahnya. Kemudian, terjadi pertengkaran di antara keduanya hingga permasalahan itu berujung ke meja hijau PA Klas IA Surabaya. “Salah sendiri diajak malah nolak. Masa iya saya masih kurang memuaskan, padahal juga sudah perawatan maksimal. Aneh kan,” ujar wanita berparas ayu tersebut.

Karin pun memutuskan untuk berpisah dengan Donwori agar masalah itu tak terus berkelanjutan. Ia khawatir akan kondisi psikologis anaknya yang masih kelas satu SD terpengaruh akibat pertengkaran keduanya. “Iya memang sudah gak bisa dipertahankan. Saya salah, dia (Donwori, red) juga salah. Kita impas,” akunya. (*)