KISAH PILU SUM KUNING Korban Anak Pejabat??? |
KARAWANGPORTAL - Pada masa Presiden Soeharto, kasus perkosaan gadis desa berusia 17
tahun, penjual telur ayam, sampai harus ditangani oleh Kopkamtib,
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban.
Kopkamtib adalah organisasi pusat yang didirikan pada tanggal 10 Oktober
1965 dan langsung berada di bawah komando.
Presiden Soeharto, dengan
tugas pokok memulihkan keamanan dan ketertiban akibat pemberontakan
gerakan kiri pada 30 September 1965.
Ternyata, keterlibatan Kopkamtib pada kasus yang kemudian dikenal dengan
nama Kasus Sum Kuning, karena pelaku perkosaannya adalah anak pejabat
di Yogyakarta, bahkan salah satunya adalah anak pahlawan revolusi.
Jenderal Polisi Hoegeng begitu serius menangani kasus Sum Kuning, dengan
membentuk Tim Pemeriksa Sum Kuning pada Januari 1971.
Kemudian Presiden
Soeharto turun tangan, mengambil alih kasus tersebut untuk ditangani
Kopkamtib. Tak berapa lama Jenderal Hoegeng dipensiunkan dari jabatannya
sebagai Kapolri pada 2 Oktober 1971.
Presiden Soeharto baru beberapa tahun berkuasa ketika kasus Sum Kuning
terjadi.
Nama aslinya adalah Sumaridjem.
Kemudian dikenal dengan sebutan Sum
Kuning, karena kulit tubuh si gadis desa ini berwarna kuning langsat.
Malam itu, 21 September 1970, Sum menanti kendaraan umum yang akan
membawanya pulang ke rumah, usai lelah berjualan telur ayam. Tapi,
setelah sekian lama menanti, tak ada angkutan umum yang lewat.
Kawasan pinggir kota Yogyakarta pada tahun 1970 masih sangat sepi.
Tiba-tiba sebuah mobil hampir menyerempet dan berhenti di dekatnya.
Sejumlah pemuda gondrong turun dari mobil, memaksa Sum masuk ke mobil.
Di mobil, Sum dibius, kemudian diperkosa beramai-ramai. Bahkan, uang
hasil jualannya sebesar Rp 4.650 dibawa kabur para berandalan itu,
sebelum akhirnya Sum dibuang di tepi Jalan Wates-Purworejo, daerah
Gamping.
Penderitaan panjang harus dilalui Sum sehingga ia sampai melangkah ke
kantor polisi untuk melaporkan peristiwa nahas yang menimpanya. Karena
melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding
anggota Gerwani.
Tiga bulan sebelumnya, juga terjadi kasus perkosaan yang menimpa gadis
berinisial N, seorang guru muda di lembaga pendidikan Stella Duce,
Yogyakarta, pada 26 Juni 1970. Diduga, pelakunya sama. Namun, gadis N
tidak melaporkan kasusnya.
Sampai setengah abad kemudian, kasus Sum Kuning dan gadis berinisial N
guru muda Stella Duce, tak terungkap. Karena pemerkosanya dilindungi
penguasa orde sebelum reformasi.
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.