Menjadikan anggota militer sebagai sasaran indoktrinasi paham komunisme
pernah berlangsung di Kuba, sejak awal kemenangan komunisme di negara
tersebut.
Di tahun 1959, Raul Castro yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Pertahanan Kuba, mengangkat Osmany Cienfuegos.
Sebagai Kepala Kebudayaan.
Kemudian Osmany mendirikan lembaga pendidikan untuk para perwira dan
instruktur politik di lingkungan militer Kuba, sebagai upaya melakukan
indoktrinasi paham komunis di tubuh militer.
Indoktrinasi berlangsung dalam perkuliahan mengenai sejarah, politik dan
ekonomi dalam sudut pandang paham Marxis-Leninis.
Tokoh komunis Kuba menempatkan anggota militer sebagai sasaran penting
bahkan utama terhadap upaya indoktrinasi paham komunis, sehingga sampai
kini Kuba bertahan sebagai negara komunis.
Sepertinya, sudut pandang seperti itu juga dimiliki oleh para pengusung
paham Wahabi dan sejenisnya, mereka juga menjadikan anggota militer dan
keluarganya sebagai sasaran penting dan utama di dalam upaya menanamkan
paham wahabisme.
Di berbagai media sosial bisa kita temukan sejumlah akun bertajuk
Prajurit Mengaji, Polwan Mengaji, dan sebagainya.
Konten yang disajikan tentu saja tidak secara frontal mengkafirkan
tatanan yang sudah ada, tidak secara vulgar menyerang sistem
pemerintahan yang sekarang sebagai sistem thagut.
Salah satu pintu masuk menuju paham Wahabi antara lain melalui
penjelasan syar’i bahwa sistem perbankan itu adalah riba. Padahal di
masa Rasulullah SAW belum ada lembaga perbankan.
Dari pembahasan soal riba, biasanya akan berlanjut kepada berbagai
konten yang lebih radikal.
Gejala ini harus segera disadari oleh pimpinan militer, agar
pengajian-pengajian yang berpotensi merong-rong ideologi negara untuk
segera ditertibkan. Karena, militer merupakan penjaga utama ideologi
negara.
No comments:
Post a Comment
Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.
Note: Only a member of this blog may post a comment.